Foto: Google.com |
Oleh: Giovanni
Teras KPI – Ramadhan merupakan bulan penuh berkah di mana setiap amalan
yang kita perbuat akan dilipat gandakan. Hal ini tentu membuat semua orang
turut berlomba-lomba dalam kebaikan. Salah satu cara yang digunakan masyarakat
dalam meramaikan ladang amal di bulan Ramadhan ialah dengan kegiatan Sahur
on The Road (SOTR).
SOTR merupakan kegiatan sahur di jalan yang biasa
dilakukan oleh komunitas, anak sekolah maupun elemen masyarakat lainnya. SOTR
identik dengan kegiatan bakti sosial dengan memberikan makanan sahur secara
cuma-cuma kepada mereka yang lebih membutuhkan.
Sholahul El Azmi, mahasiswa semester 6, Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), menanggapi positif kegiatan ini.
Menurutnya selain untuk beramal, SOTR juga dapat menjadi ajang reuni bagi para
alumni beberapa sekolah. “Gua SOTR sama temen SMP, ya mau ketemu temen
lama aja sih, kebayang kan udah berapa lama gua lulus,” kata
Azmi.
Menurutnya tidak hanya sekedar konvoi, kegiatan
SOTR nya saat itu juga diikuti dengan makan sahur bersama dengan para pengamen
cilik. Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) itu mengatakan bahwa, jika
SOTR dilangsungkan dengan baik, maka kegiatan tersebut akan sangat efektif
apabila dijadikan sebagai salah satu ladang amal. “Karena kita turun langsung,
ngasih langsung, makan langsung di situ, itu kalo pengalaman gua,”
ujarnya kepada Teras KPI.
Berbeda dengan Azmi, Muchamad Santoso mahasiswa
semester 4 FDIKOM mengaku bahwa dirinya lebih senang menikmati waktu sahurnya
dengan keluarga. Selain itu, menurutnya belakangan ini SOTR justru malah
dijadikan sebagai ajang pamer kekayaan dan cenderung menjurus kepada hal yang
negatif.
“Terkadang SOTR hanya dijadikan ajang pamer, dan
ada juga SOTR yang menjerumus pada tawuran antar komunitas SOTR,” jelas Santos.
Menurutnya, kegiatan SOTR yang mengarah kepada hal
tersebut justru akan sia-sia dan hanya akan membuang-buang waktu. Meskipun
demikian, Santos juga menyoroti beberapa hal positif dari kegiatan tersebut.
“SOTR sebenarnya bagus apabila diisi dengan
kegiatan positif, contohnya dengan memberikan makanan untuk kalangan tidak
mampu,” katanya.
Kegiatan SOTR juga menjadi polemik di beberapa
Daerah. Salah satunya adalah Pemerintah Kota (Pemkot) Kabupaten Bogor. Seperti
dikutip dari Liputan6.com, Rabu (24/6/2015), Walikota Bogor, Bima Arya
mengatakan bahwa kegiatan SOTR kini justru lebih mengarah pada tindakan negatif
dari pada positif.
“Di Bogor juga melarang sahur on the road.
Aktivitas vandalisme itu kalau sahur on the road, kan sekarang diisi geber
motor, coret tembok jadi dipastikan enggak boleh di Bogor. Lebih banyak mudaratnya kalau sekarang,” ujar Bima.
*AFR
Sumber : http://teras-kpi.blogspot.com/
Sumber : http://teras-kpi.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar