Alhamdulillah washshalatu ‘ala Rasulillah. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat iman dan Islam sehingga kita dapat melaksanakan pengajian dan kajian ini. Shalawat serta salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan cahayanya kita dapat mengimani dan mempelajari Islam saat ini. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang ‘10 Teman Setan’.
QS. Alma'un (107). Gambar: renjaw.mywapblog.com |
Iblis diciptakan Allah memang untuk mengajak umat manusia mengikuti jalannya, yaitu jalan keburukan yang dilarang Allah. Ini seperti tertulis dalam Alquran Surat Ala’raf (7) ayat 16-17, berikut terjemahannya: Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa tugas iblis atau setan adalah menggoda manusia untuk meninggalkan kewajiban yang diperintahkan Allah dan mengajak manusia untuk melakukan apa yang dilarang oleh Allah. Selain itu iblis juga ingin manusia melupakan tugas utamanya di dunia ini, yaitu hanya untuk beribadah kepada Allah.
Dalam sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Wahab bin Munabbih, menyatakan, suatu ketika Allah memerintahkan iblis untuk menemui Rasulullah SAW. Iblis menemui Nabi setelah menyerupai manusia tua yang bertongkat. Ketika bertemu Rasulullah SAW bertanya, “Siapakah anda,” iblis menjawab, “Saya adalah iblis yang diperintahkan Allah untuk menemui Nabi Muhammad SAW, dan mejawab semua pertanyaan yang engkau tanyakan kepadaku.”
Rasulullah SAW berpikir dan dengan mantap bertanya, “Siapakah dari umatku yang menjadi temanmu wahai iblis?” Iblis menjawab, “Teman saya dari umatmu ada 10 macam.” Diam lalu berkata, “Yang pertama adalah hakim yang curang.” Jadi teman iblis atau setan yang pertama adalah Hakim yang curang alias tidak adil.
Mengapa begitu? Sebab di tangan hakimlah peraturan dan hukum berlaku di suatu Negara atau kerajaan. Di tangan hakim pula yang benar bisa disalahkan, yang salah bisa dibenarkan dan sebaliknya. Jika ini terjadi maka kacaulah suatu hukum di sebuah Negara. Dan setan senang sekali dengan hakim yang seperti ini.
Bahkan, ada riwayat yang mengatakan kaki kanan hakim itu di surga dan kaki kirinya berada di neraka. Namun ada juga riwayat yang mengatakan, jika hakim yang adil memutuskan sebuah perkara, jika ia benar maka ia mendapatkan dua pahala, jika ia salah ia mendapatkan satu pahala. Ini saking beratnya tugas hakim. Namun, sejatinya kita adalah hakim, paling tidak untuk keluarga kita.
Teman setan yang kedua adalah: Orang kaya yang sombong. Jika kita memiliki sesuatu apalagi berkelebihan, kita mudah terjerumus pada kesombongan. Orang kaya terkadang mudah meremekan seseorang, seakan semua hal di dunia dapat ditaklukan dengan uang. Padahal tidak.
Suatu ketika Nabi Sulaiman yang menjadi raja dibumi yang wilayahnya meliputi dari barat sampai timur, utara sampai selatan meminta ijin kepada Allah untuk memberi makanan kepada seluruh makhluk yang ada di bumi ini dalam satu hari saja. Allah pun mengijinkannya. Kemudian Nabi Sulaiman mengumpulkan pasukannya untuk menyiapkan makanan di lapangan yang luas.
Ketika semuanya sudah siap, Nabi Sulaiman berkata kepada Allah bahwa dirinya sudah siap memberikan makanan. Maka Allah berfirman, “kalau begitu makhluk yang pertama makan adalah ikan nun (ikan yang memakan nabi Yunus).” Ikan nun pun keluar dari laut dan memakan semua makanan yang disediakan di lapangan oleh Nabi Sulaiman. Semua makanan habis dimakan ikan nun, padahal itu disediakan untuk makanan seluruh makhluk.
Nabi Sulaiman takjub dengan apa yang terjadi dan ia sadar bahwa ia sangat kecil di hadapan Allah dan bukanlah yang kaya. Sebab Allah Maha Kaya. Nabi Sulaiman seketika sujud dan bertaubat kepada Allah. Ia berpikir, baru satu ikan saja menghabiskan sebegitu banyak makanan, dan itu hanya sekali makan. Bagaimana jika ia ingin menambah makanan, dan seterunya.
Teman setan yang ketiga adalah Pedagang yang khianat. Pedagang adalah tulang punggung ekonomi umat manusia. Jika para pedagang berkhianat alias curang, maka ekonomi akan hancur. Orang miskin bertambah banyak. Kemelaratan dimana-mana. Dan kemiskinan amat dekat dengan kekafiran. Maka setan sangat senang dengan yang begini ini.
Ini berbeda tentunya dengan cara dagang Nabi Muhammad SAW. Saat berniaga, Rasulullah SAW selalu jujur. Misalnya, beliau mengatakan, “Saya mengambil barang ini seharga Rp. 1000. Terserah saudara pembeli mau membeli ini dengan harga berapapun, yang penting saya mendapat untung,” begitu kira-kira kejujuran Rasulullah SAW dalam berdagang, yang bisa jadi sangat jarang kita temui saat ini.
Teman setan yang keempat adalah Peminum khamr alias peminum minuman keras. Sebuah riwayat mengatakan, seseorang divonis tidak beriman jika dalam perutnya terdapat khamr. Yang dapat didefinisikan khamr ini termasuk morpin, ganja, narkotika dan yang lainnya. Sebab jika seseorang minum khamr dan ia akan tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Dan tidak jarang hal-hal yang dilarang Allah dilakukan disaat seseorang dalam keadaan mabuk.
Teman setan yang kelima adalah Pemfitnah. Rasulullah mengatakan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Mengapa? Karena fitnah bisa menghancurkan hidup seseorang atau sebuah keluarga bahkan sebuah kelompok besar. Dan dengan fitnah juga itu sebenarnya pembunuhan secara lambat. Ada domba termasuk dalam hal ini. Maka ungkapan, mulutmu harimaumu adalah sangat tepat.
Kita mesti hati-hati dengan perkataan yang kita ucapkan, sebab perkataan bisa menembus yang tidak bisa ditembus oleh jarum. Peribahasa Arab mengatakan, keselamatan manusia terdapat pada penjagaan perkataannya.
Teman setan yang keenam adalah Orang yang riya. Tujuan hidupnya adalah memperlihatkan yang ia miliki. Riya, sombong, sum’ah dan yang lainnya ini termasuk penyakit hati. Imam Alghazali mengatakan, pada hakikatnya semua manusia di dunia ini mati, kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu pun dianggap tidur, kecuali orang yang mengamalkan ilmunya. Dan orang yang mengamalkan ilmunya bisa tertipu kecuali orang-orang yang ikhlas melaksanakan amal ibadahnya atau amal perbuatannya.
Jadi, kebalikan dari penyakit hati adalah ikhlas. Ikhlas itu tidak mengharapkan sesuatu dari apapun yang sudah dilakukannya. Ikhlas memberikan kekuatan kepada orang yang melaksanakannya. Tanpa pamrih. Dan kalau kita menjadi mukhlis atau orang yang ikhlas maka kita menjadi musuh utama setan atau iblis.
Teman setan yang ketujuh adalah Orang yang makan harta anak yatim. Alquran Surat Alma’un (107) ayat 1-7, berikut terjemahannya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) Orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, Yang berbuat ria, Dan enggan (memberikan) bantuan.
Bagaimana balasan bagi orang yang memelihara dan mengasuh anak yatim dengan baik, Rasulullah memgatakan, “Orang yang seperti ini seperti dua jari, sangat dekat dengan saya.”
Teman setan yang kedelapan adalah Orang yang meremehkan shalat. Orang yang menganggap enteng shalat ini termasuk teman setan. Misalnya, ketika menonton televisi dengan program utama sementara adzan sudah berkumandang. Saat diajak sholat ia berkata, ah, tenang saja, waktu shalat ini masih lama, sementara ini acara di TV sangat bagus. Beginilah contoh yang meremehkan shalat.
Teman setan yang kesembilan adalah Orang yang enggan membayar zakat. Padahal Rasulullah SAW bersabda, bersihkanlah harta kalian dengan membayar zakat. Artinya, zakat yang dibayarkan itu membuat rezeki dan harta kita bersih dan berkah.
Teman setan yang kesepuluh adalah Orang yang suka berandai-andai. Misalnya, seandainya saya begini dan begitu, sementara ia tidak melakukan apa-apa dan hanya melamun saja. Ini yang disukai oleh setan dan dijadikannya teman. Kita boleh bermimpi atau berharap, bahkan diperintahkan Allah untuk berharap dan meminta hanya kepadaNya dengan dibarengi dengan perbuatan yang nyata.
Setelah kita ketahui 10 teman setan, saatnya kita membahas tuntunan agar kita terselamatkan jadi jerumus setan dan tidak menjadi teman setan atau iblis. Imam Alghazali mengatakan ada empat tuntunan yang bisa membebaskannya:
Pertama, zikir kepada Allah atau mengingat Allah dengan berzikir. Orang yang berzikir selalu dimusuhi dan ditakuti setan. Sebab Allah akan menolong dan melapangkan dada kepada orang-orang yang selalu berzikir dan mengingatNya.
Kedua, tidak mendekati tempat maksiat. Mendekat saja tidak boleh apalagi melakukan dan berada pada kawasan tempat-tempat maksiat. Maka agar kita tidak menjadi teman setan, maka kita harus bisa selalu menjauhi tempat-tempat maksiat.
Ketiga, mengosongkan perut atau berpuasa. Sebab dengan berpuasa kita dilatih untuk sabar dan syukur kepada Allah. Yang keempat atau terakhir adalah selalu ingat tujuan utama iblis atau setan di dunia ini adalah mengajak manusia menjauhi jalan Allah. Semoga kita tidak menjadi teman setan.
Demikian pemaparan pada kajian kali ini. Mohon maaf bila banyak kesalahan, karena datangnya dari saya sendiri, sementara jika banyak kebenaran datangnya mutlak dari Allah SWT.
Disarikan dari ceramahnya KH Zainuddin MZ
Sumber : www.kangdeden.com
0 komentar:
Posting Komentar