SETIAP insan yang mengaku beriman kepada Allah SWT, tentu menginginkan suatu hal yang terbaik dari sisi-Nya. Hal ini menjadi perkara yang menjadi tujuan seorang mukmin. Karena dengan mendapatkan sesuatu yang baik, tentu keberkahan hidup itu akan mudah diraih.
Berkah, berarti dalam menjalani hidup ini akan terasa tenang dan damai. Taka da istilah bimbang, galau, resah dan gelisah. Kebanyakan orang beranggapan bahwa hal itu akan didapat ketika kita telah menjadi orang kaya. Padahal tentu tidak demikian adanya.
Allah memberikan ketenangan dan ketentraman bukan hanya pada orang-orang yang kaya harta saja, Melainkan, pada orang-orang yang kaya hati dan memiliki tumpukan amal shalih, itu sudah lebih dari cukup. Karena berkah hidup itu akan didapat jika kita telah mendapatkan ridha dan kasih sayang Allah.
Abu Hurairah RA meriwayatkan dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak melihat hartamu dan tidak pula melihat keadaanmu, akan tetapi Allah melihat amalmu dan hatimu.”
Jadi, jika kita menginginkan rahmat dan kasih sayang Allah, perbaikilah amal dan hati. Lihatlah sudah seluas apa kelapangan hati kita menjalani berbagai ujian dari Allah. Lihat pula berapa banyak amal yang telah kita kumpulkan sebagai bekal bertemu dengan Sang Khalik.
Ingat, jangan pernah berputus asa pada rahmat Allah. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya risau dan gelisah dalam menjalankan hidup. Melainkan Allah akan memberikan ketenangan dan ketentraman hidup selagi hati dan amalnya terus ditigkatkan, terutama dalam mendekatkan diri kepada-Nya.
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 2/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang
www.islampos.com
0 komentar:
Posting Komentar